SHARE
Games

Pasar konsol gaming kembali dihadapkan pada realitas ekonomi global yang tak menentu. Sony Interactive Entertainment, raksasa di balik kesuksesan PlayStation baru saja mengambil langkah signifikan dengan mengumumkan kenaikan harga konsol PlayStation 5 (PS5) di Amerika Serikat. Keputusan ini, yang mulai berlaku efektif per 21 Agustus 2025 yang merupakan respons langsung terhadap tekanan pasar yang terus meningkat.

 

Kenaikan ini seragam, menimpa ketiga model PS5 yang ada di pasar. Setiap unit kini dibanderol lebih mahal $50 dari harga sebelumnya. Konsol PS5 standar, yang dikenal dengan drive disk-nya, kini dijual seharga $549.99, sementara versi Digital Edition yang lebih ramping naik menjadi $499.99. Khusus untuk model terbaru yang sangat dinanti, PS5 Pro, harganya melambung ke angka $749.99.

 

Pihak Sony menjelaskan, penyesuaian harga ini tak terlepas dari tantangan berat dalam rantai pasok global. Situasi ini diperparah oleh ketegangan geopolitik dan dampak berkelanjutan dari tarif yang pernah diterapkan di masa pemerintahan Trump, yang terus membebani biaya produksi. “Seperti banyak bisnis global lainnya, kami terus menavigasi lingkungan ekonomi yang penuh tantangan,” ungkap seorang juru bicara Sony, seraya menambahkan bahwa kenaikan harga adalah “keputusan sulit” yang harus mereka ambil untuk menjaga keberlanjutan bisnis.

 

Langkah ini juga merupakan bagian dari tren yang lebih luas di seluruh industri teknologi. Kelangkaan semikonduktor, biaya logistik yang melambung, dan tekanan inflasi telah membuat produsen elektronik global terpaksa merekalibrasi strategi harga mereka. Bagi para gamer, hal ini berarti biaya awal yang lebih tinggi untuk memasuki ekosistem PS5. Konsumen kini dihadapkan pada pertimbangan lebih dalam, antara lain nilai dari penawaran paket game atau layanan langganan yang terus tumbuh pesat.

 

Sejak diluncurkan pada November 2020, PlayStation 5 telah menjadi tulang punggung ekosistem game Sony, terkenal karena perangkat kerasnya yang bertenaga dan koleksi judul game eksklusifnya. Meskipun kelangkaan pasokan masih menjadi tantangan bagi banyak konsumen, ekosistem Sony terus berkembang pesat, didorong oleh penjualan konsol yang kuat dan perluasan layanan seperti PlayStation Plus.

 

LAINNYA DARI MASTEKNO
Software
YouTube Luncurkan Recap 2025 dengan Kartu Personal dan Insight Kebiasaan Menonton

YouTube resmi menghadirkan fitur Recap 2025 pertama kalinya di platform utama, memberikan rangkuman personal tentang...

Handphone
Baterai Besar & Layar Lebar! Nubia Fold Hadir Bareng Nubia Flip 3

ZTE melalui lini Nubia resmi meluncurkan dua smartphone lipat terbaru di Jepang, menghadirkan opsi model...

Cyber Life
AWS Perkenalkan Frontier AI Agents untuk Perusahaan, Mampu Beroperasi Mandiri Selama Berhari-Hari

Amazon Web Services (AWS) resmi meluncurkan frontier agents, kelas baru agen kecerdasan buatan (AI) otonom...

Hardware
Samsung Kembangkan Memori Kencang GDDR7 40 Gbps

Samsung Electronics kembali mengukuhkan posisinya dalam peta persaingan semikonduktor global. Di tengah gelaran Korea Tech...

Games
Suda51 Percepat Perilisan ‘Romeo is a Dead Man’, Sindir Penundaan GTA 6

Teka-teki mengenai proyek ambisius Grasshopper Manufacture akhirnya terjawab. Studio yang identik dengan gaya punk-rock dalam...

Cyber Life
Kejar Ketertinggalan AI, Meta Pangkas Anggaran Metaverse

Ambisi Mark Zuckerberg membangun dunia virtual tampaknya harus berhadapan dengan realita pahit pasar. Laporan terbaru...

Electronic & Acc
Jmgo O3, Proyektor 100 Inci dari Jarak Sejengkal

Ruang tamu sempit di apartemen urban seringkali menjadi penghalang bagi penikmat hiburan rumahan. Merespons keterbatasan...

Hardware
ViewSonic Perkenalkan Monitor Gaming Dual Mode Lewat Seri XG323B

ViewSonic kembali memperkenalkan monitor gaming terbarunya. Kali ini, pabrikan asal China tersebut mencoba mengisi celah...

Software
DeepSeek Tantang OpenAI dengan Pendekatan Hemat Daya

Industri kecerdasan buatan (AI) seolah dikejutkan pada pekan ini. Di saat OpenAI dan Google sibuk...