Dbrand, sebuah perusahaan yang dikenal membuat skin dan casing untuk smartphone maupun laptop, telah bekerja sama dengan Zack Nelson, seorang YouTuber teknologi populer yang mengelola saluran JerryRigEverything, untuk mengajukan gugatan terhadap Casetify karena diduga mencuri desain asli mereka. Desain yang dimaksud disebut “Teardown skins”, yang menampilkan komponen internal dari berbagai perangkat, seperti iPhone, Samsung Galaxy, MacBook, dan lainnya. Desain tersebut dibuat oleh Nelson bekerja sama dengan Dbrand pada tahun 2019, dan desain tersebut memiliki beberapa pesan dan lelucon tersembunyi yang khas dengan gaya dan kepribadian Nelson.
Namun, Casetify baru-baru ini meluncurkan lini casing serupa yang disebut “Inside Out”, yang tampaknya merupakan salinan persis dari Teardown skins, termasuk pesan dan lelucon tersembunyi yang sama. Nelson menemukan hal tersebut ketika seorang pengguna di X memposting foto casing Casetify untuk Galaxy S23 yang menggunakan gambar komponen internal iPhone XR. Nelson kemudian membandingkan casing Casetify dengan casing Dbrand dan menemukan bahwa desain dari casing tersebut sama dengan desainnya yang membuktikan bahwa Casetify hanya menyalin dan menempel gambar tanpa adanya modifikasi.
Nelson juga telah membuat video YouTube yang mengungkap plagiarisme Casetify dan mengumumkan bahwa dia dan Dbrand telah mengajukan gugatan federal senilai jutaan dolar terhadap Casetify atas pelanggaran hak cipta. Dia juga mengklaim bahwa skin yang digunakan oleh Casetify juga menggunakan bahan yang sama dengan Dbrand, yaitu jenis vinyl khusus yang dapat menghantarkan listrik.
Casetify sejak itu telah menghapus casing Inside Out dari situs webnya dan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki tuduhan tersebut dan bahwa mereka juga mengalami serangan DDOS yang mengganggu situs web mereka. Meskipun begitu pernyataan tersebut tidak mengakui atau menyangkal kesalahan apa pun oleh Casetify.
Gugatan tersebut masih berlangsung dan hasilnya belum pasti. Namun, jika Dbrand dan Nelson menang dalam kasus tersebut, itu bisa menjadi preseden untuk melindungi hak kekayaan intelektual para kreator dan inovator di industri teknologi. Ini juga bisa mencegah perusahaan lain dari meniru dan menjual karya orang lain tanpa izin atau atribusi.