Raksasa teknologi asal China, Baidu baru saja meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya, Ernie X1.1. Kehadiran model tersebut bukan sekadar pembaruan biasa, melainkan sebuah lompatan signifikan yang menantang para pemimpin industri AI global. Diperkenalkan oleh CTO Baidu, Wang Haifeng, Ernie X1.1 didasarkan pada fondasi Ernie 4.5 namun dibekali “kerangka pembelajaran penguatan hibrida,” sebuah inovasi yang memadukan berbagai teknik pelatihan untuk pemahaman informasi yang lebih cerdas dan kompleks.
Baidu mengklaim performa Ernie X1.1 telah meningkat secara substansial. Akurasi faktualnya disebut naik hingga 34,8% dan kemampuannya mengikuti instruksi melonjak 12,5%. Bahkan dalam menangani tugas-tugas rumit, model ini menunjukkan peningkatan sebesar 9,6%. Angka-angka ini tidak hanya menempatkan Ernie X1.1 di atas pendahulunya, tetapi juga langsung menantang kompetitor setanah air seperti DeepSeek R1-0528.
Yang paling menarik perhatian, Baidu juga secara terang-terangan menyebut bahwa modelnya mampu menyaingi performa GPT-5 dari OpenAI dan Gemini 2.5 Pro milik Google dalam skenario tertentu. Klaim ini secara efektif memposisikan perusahaan Tiongkok tersebut sebagai penantang serius di tengah persaingan AI global yang semakin memanas.
Untuk menjangkau berbagai segmen, Baidu menyediakan Ernie X1.1 bagi pengguna umum melalui situs web Ernie Bot dan aplikasi Wenxiaoyan. Sementara itu, untuk keperluan komersial, para pengembang dan perusahaan dapat memanfaatkan teknologi ini melalui platform Baidu Qianfan AI Cloud.
Peluncuran ini juga diselaraskan dengan pembaruan pada kerangka kerja pembelajaran mendalam Baidu, PaddlePaddle versi 3.2. Peningkatan pada PaddlePaddle yang memungkinkan efisiensi pelatihan model AI besar yang lebih baik dan mendukung beragam konfigurasi perangkat keras, sebuah sinyal kuat dari komitmen Baidu untuk memperkuat seluruh ekosistem pengembangannya.
Hingga saat ini, ekosistem AI Baidu telah menaungi lebih dari 23 juta pengembang dan melayani sekitar 760.000 perusahaan, yang sebagian besar berada di Tiongkok. Meskipun demikian, langkah-langkah agresif ini menunjukkan bahwa Baidu tidak lagi hanya berfokus pada pasar domestik, melainkan siap bersaing di panggung internasional.







