Ketika Sony A1 diluncurkan pada 2021, kamera ini langsung menarik perhatian dunia fotografi. Dengan fitur full-frame mirrorless yang melampaui pesaing seperti Canon R5, kamera ini dipatok dengan harga tinggi, $6.500. Namun, setelah hampir empat tahun, posisi A1 mulai terasa kurang ideal. Meski menjadi flagship Sony, A1 tertinggal dari saudara mudanya seperti A7R V dan A9 III yang menawarkan fitur lebih lengkap. Kini, hadirnya Sony A1 II membawa perubahan signifikan dengan mempertahankan performa tinggi sekaligus mengadopsi peningkatan fitur dari A7R V dan A9 III.
A1 II tetap menggunakan sensor CMOS 50,1 megapiksel yang sama seperti pendahulunya. Sony menjanjikan rentang dinamis hingga 15 stop untuk foto. Prosesor gambar Bionz XR tetap dipertahankan, tetapi kini dilengkapi prosesor AI khusus untuk meningkatkan pengenalan subjek dan autofocus. Kamera ini mampu memotret hingga 30 frame per detik dengan shutter elektronik, dengan sistem autofocus 759 titik yang mencakup 92 persen area sensor.
Berkat prosesor AI, akurasi autofocus meningkat secara signifikan. Fokus mata pada burung menjadi 50 persen lebih baik, dan peningkatan hingga 30 persen pada manusia serta hewan lainnya. Selain itu, pengguna tidak perlu lagi mengganti mode deteksi subjek karena kamera dapat mengidentifikasi subjek secara otomatis. Fitur pre-capture kini memiliki buffer satu detik yang memungkinkan pengambilan hingga 30 frame sebelum tombol shutter ditekan sepenuhnya.
Pembaruan paling mencolok adalah stabilisasi gambar dalam bodi (IBIS) yang paling kuat dari Sony hingga saat ini. A1 II menawarkan stabilisasi hingga 8,5 stop, tiga stop lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.
A1 II mampu merekam video 8K pada 30 fps dengan full sensor readout. Untuk video 4K, tersedia mode hingga 120 fps dan slow motion pada FHD hingga 240 fps. Jika Anda penggemar Super 35, kamera ini mendukung oversampling 5.8K. Fitur video lainnya mencakup dukungan perekaman 10-bit 4:2:2, hingga 16 LUT kustom, serta kompensasi pernapasan lensa dan stabilisasi otomatis yang menghasilkan footage “seperti menggunakan gimbal” dengan sedikit crop.
A1 II mengadopsi desain grip lebih dalam dan tata letak kontrol dari A9 III. Dilengkapi layar LCD empat sumbu 3,2 inci dan viewfinder OLED 9,44 juta dot dengan refresh rate 240Hz. Menu yang diperbarui serta dua eyecup terpisah juga disertakan dalam paket.
Dari sisi konektivitas, A1 II memiliki port HDMI ukuran penuh, USB-C, dan port Ethernet yang mendukung kecepatan hingga 2,5Gbps. Kamera ini dilengkapi dua slot kartu CFexpress Type A yang juga kompatibel dengan kartu SD UHS-II.
Bersamaan dengan A1 II, Sony meluncurkan lensa 28-70mm G Master dengan aperture konstan f/2. Meskipun bukan lensa paling ringan, beratnya tetap di bawah satu kilogram.
Sony A1 II dan lensa 28-70mm F2 G Master akan tersedia pada Desember mendatang dengan harga masing-masing $6.500 dan $2.900.