Crimson Desert, game action-adventure dunia terbuka garapan developer Korea Selatan Pearl Abyss, resmi mengalami penundaan rilis hingga awal 2026. Awalnya dijadwalkan meluncur pada akhir 2025, kini perilisan digeser ke kuartal pertama 2026. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Pearl Abyss dalam laporan keuangan kuartal kedua tahun fiskal 2025.
Perusahaan menjelaskan bahwa sejumlah proses penting menjelang peluncuran, seperti distribusi fisik, pengisi suara, hingga sertifikasi konsol, memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Faktor-faktor ini membuat jadwal pengembangan “tidak terhindarkan” mengalami kemunduran.
Penundaan ini menjadi yang kedua kalinya bagi Crimson Desert. Pertama kali diumumkan pada 2019, game ini semula direncanakan rilis akhir 2021, namun ditunda tanpa batas waktu. Pada Desember 2024, Pearl Abyss menetapkan target akhir 2025, sebelum akhirnya kembali dimundurkan.
Pearl Abyss, yang dikenal lewat MMORPG populer Black Desert Online, menyebut penundaan ini sebagai langkah strategis untuk memastikan kesuksesan dalam skala besar. Tanggal rilis internal sudah dikunci, namun baru akan diumumkan pada “waktu yang tepat” sesuai pertimbangan bisnis, bukan di ajang Gamescom seperti rencana awal.
Saat ini, tim pengembang sedang menyelesaikan proses voice over dan sertifikasi konsol, sementara kampanye pemasaran tetap berjalan sesuai jadwal. Crimson Desert akan tampil di Gamescom dan PAX West bulan ini untuk memamerkan versi open-world build, lalu berlanjut ke Tokyo Game Show pada September mendatang.
Mengambil latar dunia fantasi abad pertengahan di benua fiktif Pywel yang dilanda perang perebutan kekuasaan, Crimson Desert terinspirasi dari game besar seperti The Witcher 3: Wild Hunt dan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom. Game ini menonjolkan aksi pertarungan intens dan eksplorasi dunia terbuka, dan akan hadir di PC, Mac, PlayStation 5, serta Xbox Series S/X.