Sony Jepang baru saja mengumumkan akan berhenti memproduksi sejumlah format media fisik, termasuk Blu-ray Disc.
Melalui pengumuman resminya kepada pelanggan, Sony menyatakan akan mengakhiri produksi Blu-ray Disc, MiniDisc, MD data, dan kaset MiniDV mulai Februari 2025. “Kami akan mengakhiri produksi semua model media Blu-ray Disc, MiniDisc untuk perekaman, data MD untuk perekaman, dan kaset MiniDV mulai Februari 2025. Tidak akan ada model penerus,” demikian pernyataan Sony.
Keputusan tersebut sejalan dengan tren penurunan permintaan media fisik. Data dari BCN Inc. mencatat penurunan pengiriman perangkat perekam Blu-ray dari 6,78 juta unit pada 2011 menjadi 1,21 juta pada 2023. Pergeseran ke layanan streaming digital seperti Netflix dan Hulu menjadi salah satu faktor utama.
Pabrik Sony di Tagajo, Prefektur Miyagi, yang telah beroperasi sejak 1954 dan berperan penting dalam pengembangan teknologi Blu-ray sejak 2003, akan terdampak. Sekitar 250 dari 670 karyawan akan ditawarkan program pensiun dini sebagai bagian dari restrukturisasi.
Penghentian produksi ini menandai akhir era persaingan format antara Blu-ray dan HD DVD di pertengahan 2000-an. Blu-ray, yang akhirnya memenangkan persaingan, sempat menjadi standar hiburan rumah berkualitas tinggi. Namun, preferensi konsumen kini beralih ke penyimpanan digital melalui hard drive dan cloud storage.
Meski sebagian konsumen masih mengapresiasi media fisik karena keandalan dan nilai koleksi, langkah Sony mencerminkan tren industri. Retailer besar seperti Best Buy juga telah mengurangi penjualan media fisik. Konsekuensinya, kelangkaan Blu-ray Disc dan format lainnya diperkirakan akan terjadi.