Nintendo Switch, merupakan konsol hybrid yang dapat dimainkan baik di rumah maupun saat bepergian, telah menjadi konsol tersukses sejak perilisannya pada tahun 2017. Konsol tersebut telah terjual lebih dari 68 juta unit di seluruh dunia pada September 2020 lalu, dan Nintendo berharap dapat menjual 24 juta unit tambahan hingga Maret 2021. Namun, salah satu pasar yang paling sulit bagi Nintendo untuk masuk adalah China, yang merupakan pasar video game terbesar di dunia.
Para produsen konsol seringkali menghadapi regulasi ketat dan sensor pada game yang mereka jual di China. Oleh karena itu, Nintendo bermitra dengan Tencent yang merupakan perusahaan game dan media sosial terbesar di China, untuk mendistribusikan Switch di China. Tencent bertanggung jawab untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan dari otoritas, serta menyediakan layanan online dan lokalasi game untuk pasar China. Kemitraan ini diumumkan pada April 2019, dan Switch resmi diluncurkan di China pada 10 Desember 2019.
Melalui Tencent, Switch mampu terjual lebih dari 1 juta unit yang membuat Nintendo menjadi pemimpin pasar dalam konsol video game di China. Tencent juga baru-baru ini mengumumkan Nintendo Switch Mario Red Edition. Konsol yang nantinya akan mulai tersedia pada 6 Oktober mendatang tersebut ditawarkan di harga CNY2,599 atau sekitar Rp5,4 juta.
Konsol eksklusif tersebut hadir dengan balutan warna merah, mulai konsol, kontroller Joy-Con, dock hingga strap. Selain itu pada dock konsol tersebut juga terdapat siluet Mario dan koin tersembunyi. Nintendo Switch Mario Red Edition berbasis pada versi OLED dari Switch yang memiliki layar yang 7 inci lebih lebar dibandingkan Switch biasa.
Dock pada Switch OLED juga memiliki kickstand fleksibel yang memudahkan pengguna untuk mengatur sudut pandang dari konsol tersebut. Selain itu Nintendo Switch Mario Red Edition memiliki storage internal berkapasitas 64 GB yang lebih lega dibandingkan Switch biasa.