Game multiplayer The Last of Us telah dibatalkan. Dalam sebuah blog, developer Naughty Dog telah mengkonfirmasi bahwa pengembangan dari pengalaman online yang dijanjikan, yang sebelumnya diberi nama The Last of Us Online, telah dihentikan. Berita ini hadir hanya beberapa bulan setelah pengarah game Vinit Agarwal memastikan penggemar bahwa proyek tersebut masih akan terjadi diluar sejumlah laporan kemunduran, termasuk pemecatan 25 pekerja.
“Tim multiplayer telah dalam pre-produksi dengan game ini sejak kita mengerjakan The Last of Us Part II, membuat sebuah pengalaman yang kami rasa unik dan memiliki potensi besar. Saat tim mengulang konsep mereka untuk The Last of Us Online kali ini, visi mereka mengkristal, gameplay semakin tajam dan memuaskan, dan kami antusias mengenai arah yang kami tuju.” Naughty Dog kemudian harus memilih diantara dua pilihan, menjadi studio live service, dan mengikuti kedalam rencana monopoli jangka panjang PlayStation atau fokus dengan tim yang baik dan membuat cerita game yang diterima dengan baik. Jelas, developer memilih jalan yang kedua dan mengatakan bahwa mereka memiliki beberapa game dalam pengerjaan.
Perubahan ini sejalan dengan laporan pada bulan Mei, dimana Naughty Dog mengalami kemunduran pada pengembangan The Last of Us Online, menilai kembali kualitas dan keberlangsungan jangka panjang karena tugas besar menjadi jelas. Sony meminta pembuat Destiny, Bungie untuk mengevaluasi layanan live dan mendapati beberapa kekhawatiran terkait kemampuan multiplayer TLOU untuk tetap menjaga pemain tertarik untuk waktu yang panjang. Tidak ada cuplikan gameplay yang dirilis ke publik dan semua yang kita dapatkan telah diumumkan pada Summer Game Fest 2022 dan beberapa konsep art, yang mengingatkan pada San Francisco. Dimulai sebagai tambahan mode game untuk The Last of Us Part 2 namun kemudian dipisah menjadi hal tersendiri dengan ambisi tinggi.
Bulan lalu, Sony telah membagi sejumlah game live service yang rencananya diluncurkan pada Maret 2026.