SHARE
Software

TikTok kembali membuat langkah kontroversial dengan merilis fitur baru yang ditujukan khusus untuk remaja. Platform berbasis video pendek ini resmi meluncurkan fitur meditasi dalam aplikasi yang secara otomatis aktif bagi pengguna berusia di bawah 18 tahun, dan akan muncul setiap kali mereka mencoba menggunakan aplikasi setelah pukul 22.00.

 

Melalui fitur ini, pengguna remaja akan dihadapkan dengan layar penuh berisi panduan meditasi saat mereka mulai menggulir konten larut malam. Meskipun notifikasi ini bisa dilewati, TikTok akan menampilkan prompt kedua yang lebih sulit diabaikan jika pengguna mencoba menolak yang pertama. Sementara itu, pengguna dewasa tetap dapat mengakses fitur meditasi ini secara manual melalui menu pengaturan waktu layar, tetapi tidak akan diaktifkan secara otomatis.

 

TikTok menyebutkan bahwa uji coba awal fitur bertajuk Sleep Hours ini menunjukkan hasil positif, di mana 98 persen pengguna remaja memilih untuk tetap mengaktifkan pengaturan meditasi malam hari. Namun demikian, upaya TikTok sebelumnya untuk membatasi waktu layar belum sepenuhnya berhasil. Berdasarkan dokumen dalam sebuah gugatan hukum, terungkap bahwa remaja tetap menghabiskan rata-rata 107 menit per hari di TikTok, meskipun batas waktu sudah ditetapkan hanya 60 menit.

 

Fitur meditasi ini menjadi bagian dari upaya TikTok untuk memperkuat pengawasan dan fitur keamanan, termasuk peningkatan pada sistem kontrol orang tua. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya sorotan terhadap TikTok, khususnya terkait potensi dampaknya terhadap kesehatan mental remaja dan penggunaan berlebihan pada malam hari.

 

Sementara itu, nasib TikTok di Amerika Serikat masih belum pasti. Meski Presiden Donald Trump telah menyetujui perpanjangan tenggat waktu larangan terhadap aplikasi tersebut, belum ada kejelasan soal kesepakatan final yang akan memungkinkan TikTok tetap beroperasi secara permanen di negara itu. Beberapa pihak disebut-sebut tertarik untuk membeli TikTok jika kesepakatan tersebut tidak tercapai.

 

Dengan perubahan terbaru ini, TikTok tampaknya ingin mengubah persepsi publik dan regulator bahwa mereka serius dalam menjaga keseimbangan digital bagi para pengguna mudanya.

LAINNYA DARI MASTEKNO
Software
Spotify Tambahkan Kontrol Genre di Discover Weekly untuk Pengalaman Mendengarkan yang Lebih Personal

Dalam rangka merayakan satu dekade hadirnya Discover Weekly, Spotify menghadirkan pembaruan besar yang memungkinkan pengguna...

Games
Siap-siap Game Pecah! Tim Super Mario Odyssey Kini Garap Donkey Kong Bananza!

Nintendo telah mengkonfirmasi bahwa Donkey Kong Bananza, game eksklusif untuk Switch 2, dikembangkan oleh tim...

Cyber Life
Apple Pertimbangkan Kolaboras Besari! dengan Model AI dari OpenAI atau Anthropic untuk Perkuat Siri

Apple dikabarkan tengah menjajaki kerja sama dengan OpenAI dan Anthropic untuk memperkuat kemampuan Siri generasi...

Cyber Life
Nggak Jadi Tahun Ini, Produksi Chip AI Canggih Microsoft Mundur ke 2026!

Microsoft dikabarkan mengalami penundaan dalam produksi massal chip AI generasi terbarunya, Maia, hingga setidaknya tahun...

Games
Call of Duty: Black Ops 7 Bocor! Ungkap Dua Mode Multiplayer Baru

Call of Duty: Black Ops 7 sudah diumumkan secara resmi pada ajang Xbox Games Showcase...

Electronic & Acc
Apple Vision Pro dengan Chip M5 Meluncur 2025, Kacamata Pintar Diprediksi Hadir 2027

Apple tengah mengembangkan rangkaian produk wearable canggih yang akan memperluas lini realitas tertambah (XR) dan...

Software
PNG 3.0, Revitalisasi Format Gambar Digital untuk Era Modern

Setelah lebih dari dua dekade, Portable Network Graphics (PNG) menjadi format gambar digital yang telah...

Hardware
Fakta Menarik, Gamer Lebih Pilih VRAM Tinggi Untuk Kartu Grafis

Sebuah fenomena menarik terjadi di pasar kartu grafis, khususnya pada lini terbaru NVIDIA GeForce RTX...

Games
Belum Rilis, Udah Tamat! Techland Resmi Batalkan Dua Proyek Game

Studio game terkemuka asal Polandia, Techland, baru saja dilaporkan tengah dilanda badai. Perusahaan di balik...