Pengembang Palworld, Pocketpair, tengah menyiapkan pertahanan hukum yang kuat setelah menghadapi gugatan serius dari raksasa industri game, Nintendo, dan The Pokémon Company. Kasus yang bergulir di Jepang ini berpusat pada dugaan pelanggaran tiga paten terkait mekanisme penangkapan monster yang menjadi inti permainan Palworld. Ironisnya, paten-paten tersebut diajukan oleh Nintendo dan The Pokémon Company antara Februari dan Juli 2023, hanya beberapa bulan sebelum Palworld mencuri perhatian dunia dengan perilisannya pada Januari 2024.
Inti dari sengketa ini terletak pada tiga paten spesifik yang dipermasalahkan Nintendo:
- Paten No. 7545191: Melindungi mekanisme penangkapan makhluk virtual melalui pelemparan objek, seperti Poké Ball, di mana keberhasilan penangkapan dipengaruhi oleh input pemain dan berbagai variabel lainnya.
- Paten No. 7493117: Berkaitan dengan pergerakan karakter, deteksi tabrakan, serta sistem di mana pemain dapat meluncurkan satu makhluk ke makhluk lain dalam pertempuran.
- Paten No. 7528390: Menggambarkan sistem tunggangan dinamis yang memungkinkan karakter untuk berpindah secara mulus antara darat, udara, dan air menggunakan berbagai jenis tunggangan.
Baik Nintendo maupun The Pokémon Company masing-masing menuntut ganti rugi sebesar lima juta yen (sekitar 30 ribu dolar AS), ditambah biaya keterlambatan pembayaran. Jumlah yang relatif kecil ini memunculkan spekulasi bahwa tujuan utama gugatan ini lebih kepada menciptakan preseden hukum daripada sekadar kompensasi finansial.
Menanggapi tuduhan tersebut, Pocketpair tidak tinggal diam. Melalui dokumen pengadilan yang diperoleh GamesFray, terungkap bahwa strategi pertahanan mereka bertumpu pada dua argumen utama: ketidakabsahan paten dan tidak adanya pelanggaran.
Dalam argumen ketidakabsahan paten, Pocketpair berpendapat bahwa paten-paten yang dipermasalahkan seharusnya tidak pernah diberikan. Mereka mengklaim bahwa mekanisme yang dilindungi paten tersebut telah hadir dalam berbagai game sebelumnya, sebuah konsep yang dikenal sebagai “prior art” dalam hukum paten.
Untuk memperkuat argumen ini, Pocketpair merujuk pada sejumlah judul game, termasuk:
- Craftopia, game besutan Pocketpair sendiri yang dirilis pada tahun 2021 dan menampilkan mekanisme penangkapan makhluk yang serupa sebelum pengajuan paten Nintendo.
- Rune Factory 5, Titanfall 2, dan Pikmin 3 Deluxe, yang memungkinkan pemain melepaskan monster atau menggunakan item penangkap dengan cara yang mirip dengan sistem dalam paten Nintendo.
- Far Cry 5 dan Tomb Raider, sebagai contoh game dengan berbagai jenis objek yang dapat dilempar.
- Pocket Souls (modifikasi Dark Souls 3), Octopath Traveler, Monster Super League, dan Final Fantasy XIV, yang semuanya memungkinkan pemain menargetkan makhluk dan menampilkan probabilitas penangkapan jauh sebelum aplikasi paten Nintendo.
- ARK: Survival Evolved, yang digunakan untuk menantang paten sistem tunggangan dinamis karena menampilkan transisi mulus antar jenis tunggangan dan medan.
Lebih lanjut, Pocketpair juga menunjuk pada modifikasi game seperti Pixelmon untuk Minecraft dan NukaMon untuk Fallout 4, serta waralaba Nintendo sendiri, termasuk The Legend of Zelda dan game Pokémon generasi awal, untuk menunjukkan bahwa mekanisme-mekanisme ini bukanlah hal baru pada tahun 2023.
Apabila pengadilan tetap menganggap paten Nintendo sah, Pocketpair juga menyiapkan argumen tidak adanya pelanggaran. Mereka berpendapat bahwa Palworld tidak secara langsung melanggar paten-paten tersebut. Pengembang menyoroti perbedaan kunci dalam mekanisme gameplay dan genre:
- Palworld pada dasarnya adalah game survival dan crafting, bukan RPG tradisional yang berfokus pada pengumpulan makhluk.
- Operasi tombol dan transisi antara mode pertarungan dan non-pertarungan dalam game ini berbeda dari yang dijelaskan dalam paten Nintendo.
Pertarungan hukum ini memiliki implikasi yang jauh lebih luas bagi industri game secara keseluruhan. Hasilnya berpotensi menetapkan preseden signifikan tentang bagaimana mekanisme game dilindungi dan diperkarakan di bawah hukum paten Jepang, bahkan mungkin di tingkat internasional. Pembelaan Pocketpair menyoroti perdebatan yang telah lama berlangsung dalam industri: sejauh mana ide-ide gameplay mendasar dapat dipatenkan, terutama ketika ide-ide tersebut telah menjadi fitur umum di berbagai genre dan franchise.
Jika Nintendo berhasil memenangkan kasus ini, hal itu dapat membuka jalan bagi kontrol yang lebih ketat terhadap penggunaan mekanisme yang serupa, berpotensi menghambat inovasi dan kreativitas. Sebaliknya, kemenangan bagi Pocketpair dapat memperkuat gagasan bahwa pengembangan game bersifat iteratif, di mana game-game baru dibangun di atas fondasi yang diletakkan oleh pendahulunya.
Kesuksesan komersial Palworld yang luar biasa, dengan mencapai 25 juta pemain dalam bulan pertama perilisannya, menjadikannya sorotan utama baik dari sudut pandang komersial maupun hukum. Pengamat industri mencatat bahwa jumlah ganti rugi yang relatif kecil yang dituntut oleh Nintendo mungkin mengindikasikan langkah strategis untuk memperlambat ekspansi Pocketpair, terutama karena pengembang tersebut dilaporkan sedang menjajaki kesepakatan multimedia dan peluang merchandise.