SHARE
Cyber Life

Pemerintahan di Washington tengah aktif mendorong Senat untuk segera melakukan voting terhadap RUU penting yang berpotensi melarang aplikasi berbagi video populer, TikTok di Amerika Serikat. 

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby menekankan urgensinya masalah ini dalam wawancara dengan ABC News baru-baru ini. Ia berkata, “Kami mendesak Senat untuk bergerak cepat terkait hal ini.”

Undang-undang yang dikenal dengan nama Undang-Undang Perlindungan Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing telah mendapat dukungan kuat di Dewan Perwakilan Rakyat AS, dengan disahkan melalui voting suara mayoritas 352 banding 65. Jadwal voting di Senat masih belum pasti akan tetapi jika RUU ini lolos, Presiden Joe Biden diperkirakan akan segera menandatanganinya menjadi undang-undang. Ia juga telah menyatakan dukungannya.

Apabila RUU tersebut disahkan, undang-undang ini akan memaksa ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk melepaskan kepemilikannya atas platform tersebut dalam waktu 165 hari. Kegagalan untuk mematuhi aturan ini dapat menyebabkan TikTok dihapus dari toko aplikasi di wilayah AS.

Kirby menjelaskan sikap Gedung Putih yang mengakui dampak ekonomi TikTok terhadap banyak warga Amerika. Namun, ia juga menegaskan kekhawatiran pemerintah tentang keamanan data dan potensi penyalahgunaan informasi oleh ByteDance dan Partai Komunis China.

Meskipun ByteDance berjanji tidak akan membagikan data pengguna TikTok kepada pemerintah China, perdebatan masih terus berlanjut. 

Sementara di ranah bisnis, mantan CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick, baru saja dilaporkan tengah mengumpulkan mitra untuk mengajukan tawaran akuisisi TikTok. mantan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, juga dilaporkan tengah membentuk kelompok investor dengan tujuan yang sama. Namun, para ahli keuangan masih skeptis terhadap kemungkinan pemerintah China menyetujui transaksi tersebut.

LAINNYA DARI MASTEKNO
Games
Siap Mengguncang! Pixelity Akan Gelar Playtest Game XR Evangelion

Penggemar Neon Genesis Evangelion kini berkesempatan merasakan langsung pengalaman dunia animenya. Pixelity, pengembang trilogi game...

Software
Spotify Wrapped 2025 Hadir dengan Fitur Party Mode untuk Kompetisi Statistik Secara Langsung

Spotify mulai meluncurkan Wrapped 2025, rangkuman pengalaman mendengarkan yang telah menjadi tradisi sejak 2019 setiap...

Cyber Life
Netflix Akuisisi Warner Bros Discovery US$ 72 Miliar, Peta Hollywood Resmi Bergeser

Industri hiburan global baru saja mengalami kejutan. Netflix, raksasa layanan streaming, akhirnya memenangkan pertempuran sengit...

Software
YouTube Luncurkan Recap 2025 dengan Kartu Personal dan Insight Kebiasaan Menonton

YouTube resmi menghadirkan fitur Recap 2025 pertama kalinya di platform utama, memberikan rangkuman personal tentang...

Handphone
Baterai Besar & Layar Lebar! Nubia Fold Hadir Bareng Nubia Flip 3

ZTE melalui lini Nubia resmi meluncurkan dua smartphone lipat terbaru di Jepang, menghadirkan opsi model...

Cyber Life
AWS Perkenalkan Frontier AI Agents untuk Perusahaan, Mampu Beroperasi Mandiri Selama Berhari-Hari

Amazon Web Services (AWS) resmi meluncurkan frontier agents, kelas baru agen kecerdasan buatan (AI) otonom...

Hardware
Samsung Kembangkan Memori Kencang GDDR7 40 Gbps

Samsung Electronics kembali mengukuhkan posisinya dalam peta persaingan semikonduktor global. Di tengah gelaran Korea Tech...

Games
Suda51 Percepat Perilisan ‘Romeo is a Dead Man’, Sindir Penundaan GTA 6

Teka-teki mengenai proyek ambisius Grasshopper Manufacture akhirnya terjawab. Studio yang identik dengan gaya punk-rock dalam...

Cyber Life
Kejar Ketertinggalan AI, Meta Pangkas Anggaran Metaverse

Ambisi Mark Zuckerberg membangun dunia virtual tampaknya harus berhadapan dengan realita pahit pasar. Laporan terbaru...