OpenAI dikabarkan tengah bersiap untuk memproduksi chipset kecerdasan buatan (AI) pertamanya pada tahun ini. Menurut laporan, perusahaan AI yang berbasis di San Francisco ini telah memulai proses desain secara internal dan diperkirakan akan menyelesaikan tahap perancangan dalam beberapa bulan ke depan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada Nvidia serta memperkuat posisi negosiasi dengan pemasok chip lainnya. Menariknya, sebuah pengajuan merek dagang terbaru menunjukkan bahwa OpenAI berencana memproduksi berbagai perangkat keras, termasuk chipset AI.
Berdasarkan laporan Reuters, OpenAI kini tengah menyempurnakan desain chipset in-house mereka dan akan segera memasuki tahap akhir. Setelah desain rampung, perusahaan disebut akan mengirimkan desain pertama ke pabrik chip melalui proses yang dikenal sebagai tape out. Proses fabrikasi chipset ini kabarnya akan ditangani oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), produsen semikonduktor terbesar di dunia.
Chipset AI pertama OpenAI diperkirakan akan menggunakan teknologi proses 3-nanometer, mengusung arsitektur systolic array, serta dilengkapi dengan high-bandwidth memory (HBM) dan kemampuan jaringan canggih. Menariknya, desain berbasis HBM ini juga menjadi teknologi utama dalam chipset Nvidia.
Keputusan OpenAI untuk mengembangkan chipset sendiri dianggap sebagai langkah strategis guna mengurangi ketergantungan pada Nvidia. Selama ini, OpenAI banyak menggunakan chip Nvidia dalam menjalankan berbagai model AI-nya. Dengan memiliki chipset internal, perusahaan akan memiliki keunggulan lebih dalam negosiasi dengan pemasok lain serta meningkatkan efisiensi teknologi mereka.
Laporan juga menyebut bahwa OpenAI berencana mengembangkan prosesor yang lebih canggih di masa depan, dengan peningkatan kemampuan yang lebih luas.
Proyek chipset OpenAI ini dipimpin oleh Richard Ho, kepala divisi perangkat keras OpenAI, yang sebelumnya pernah bekerja di Google dan Lightmatter. Ho adalah ahli dalam bidang teknik semikonduktor dan saat ini memimpin tim yang telah berkembang dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir, dengan jumlah karyawan mencapai 40 orang.
Chipset AI pertama OpenAI dikabarkan akan digunakan dalam skala terbatas, terutama untuk menjalankan beberapa model AI milik perusahaan. Meskipun perannya dalam infrastruktur OpenAI saat ini masih terbatas, di masa mendatang penggunaan chipset ini dapat meningkat. Perusahaan juga berencana mengembangkan chip untuk keperluan inferensi serta pelatihan model AI yang lebih kompleks.
Jika proyek ini berhasil, OpenAI berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam industri semikonduktor AI, sekaligus mengurangi dominasi Nvidia di pasar ini.