Jelang event teknologi tahunan, Consumer Electronics Show (CES) pada Januari mendatang. Pabrikan hardware gaming asal China, Thunderobot dan Machenike mempersiapkan laptop gaming terbaru mereka yang berbasis prosesor terbaru dari Intel dengan merilis video yang baru saja diunggah pada 12 Desember lalu yang memicu spekulasi di kalangan penggemar teknologi.
Fokus perbincangan tertuju pada ZERO Air, laptop gaming 16 inci yang mencoba menantang logika fisika desain termal. Dengan bobot yang diklaim hanya 1,6 kilogram, perangkat ini menjanjikan apa yang mereka sebut sebagai “dual full-power performance“. Frasa ini memang ambigu, namun dalam konteks rekayasa hardware, ini mengisyaratkan solusi manajemen daya yang tidak lazim untuk sasis seringan itu.
Analisis mendalam terhadap materi teaser tersebut juga mengindikasikan bahwa Thunderobot tidak sekadar memperbarui spesifikasi, melainkan mencoba menjadi yang pertama mengadopsi silikon generasi terbaru. Indikasi kuat mengarah pada penggunaan prosesor Intel Core Ultra Series 3 “Panther Lake” yang diproduksi dengan fabrikasi 18A yang dipasangkan dengan GPU laptop NVIDIA GeForce RTX seri 50.
Ini adalah kombinasi yang berisiko namun menggiurkan. Apabila data benchmark awal akurat, arsitektur Blackwell pada RTX seri 50 menawarkan lonjakan efisiensi per watt hingga 30 persen. Tantangannya adalah menjinakkan panas dari komponen “buas” tersebut di dalam bodi yang tipis. Keberhasilan Thunderobot dalam mengintegrasikan kedua komponen ini akan menjadi ujian nyata bagi klaim “AI gaming” yang mereka gaungkan.
Tentu saja, Thunderobot tidak bermain sendirian di arena ini. Kompetisi di segmen ultra-ringan sudah mulai memanas bahkan sebelum pintu pameran dibuka. MSI, misalnya, telah mengambil langkah agresif dengan menyebar unit uji coba lini Prestige terbaru kepada para influencer sejak akhir November lalu. Di sisi lain, ASUS juga dikabarkan mengambil pendekatan berbeda lewat Zenbook DUO, yang berfokus pada efisiensi durasi lewat skema baterai ganda.
Segala spekulasi ini akan terjawab pada 7 Januari mendatang. CES 2026 bukan hanya sekadar pameran produk, melainkan pembuktian apakah integrasi AI pada level chip mampu diterjemahkan menjadi performa nyata bagi konsumen.











