Arena perangkat gaming genggam tengah bergejolak. Dulu hanya dihuni segelintir nama, kini pasar ini banjir pemain baru dan produk yang silih berganti meluncur. Kita sudah melihat bagaimana pabrikan agresif seperti Anbernic dari Tiongkok terus merilis model, salah satunya RG557 yang dijual sekitar Rp 5 jutaan, menambah daftar pilihan yang ada.
Di tengah ramainya persaingan, sebuah nama baru dari Jepang mencuri perhatian: Tenku. Pabrikan Negeri Sakura ini akan memulai debutnya di segmen PC gaming portabel modern lewat perangkat bernama Luna. Kehadiran Luna juga menandai momen penting, sebagai PC genggam pertama dari Jepang di era yang didominasi nama-nama besar lain.
Tenku Luna dijadwalkan akan diperkenalkan sepenuhnya pada 17 Mei lalu. Sekilas, desain dan fiturnya tak bisa dimungkiri mengingatkan pada siluet ASUS ROG Ally, salah satu pemain utama di kelas ini. Layarnya pun serupa, mengusung panel 7 inci resolusi Full HD (1080p) dengan refresh rate 120Hz. Spesifikasi layar ini memang sudah jadi patokan untuk pengalaman visual yang mulus di perangkat premium.
Namun, Tenku memilih jalur berbeda untuk otak Luna. Mereka membenamkan prosesor AMD Ryzen 7 7840U. Chip ini bertenaga, tapi bukan yang paling baru dibanding generasi penerusnya. Pilihan ini menarik, mungkin strategi Tenku untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif atau fokus pada efisiensi daya ketimbang performa puncaknya.
Beberapa fitur lain yang membuat Luna menonjol adalah baterai berkapasitas 50 Wh, yang berpotensi menawarkan daya tahan lebih lama. Fleksibilitas juga ditawarkan dengan dua port USB4 di sisi atas dan bawah, memudahkan konektivitas untuk pengisian daya atau aksesori.
Sayangnya, informasi krusial seperti harga pasti dan kapan Luna akan tersedia di berbagai negara masih dirahasiakan. Detail spesifikasi lengkapnya akan sangat menentukan nasib Luna di pasar yang sudah sesak, melawan raksasa seperti Valve (Steam Deck), ASUS (ROG Ally), Lenovo (Legion Go), hingga AYANEO yang tak henti berinovasi.