SHARE
Cyber Life

Industri hiburan global baru saja mengalami kejutan. Netflix, raksasa layanan streaming, akhirnya memenangkan pertempuran sengit untuk mengakuisisi divisi studio dan streaming Warner Bros. Discovery. Nilai transaksinya tergolong fantastis, mencapai US$ 72 miliar, yang secara efektif mengukuhkan posisi Netflix sebagai penguasa baru konten Hollywood.

 

Kemenangan Netflix ini tidak diraih dengan mudah. Selama beberapa bulan terakhir, sebuah perang penawaran terjadi di balik layar, melibatkan raksasa media lain seperti Paramount Skydance dan Comcast. Namun, Netflix berhasil memukul mundur para pesaingnya dengan menyodorkan paket tunai dan saham senilai hampir US$ 28 per lembar saham. Tingginya pertaruhan dalam kesepakatan ini tercermin dari klausul breakup fee (denda pembatalan) sebesar US$ 5,8 miliar, sebuah jaminan agar tidak ada pihak yang berani mundur di tengah jalan.

 

Meski demikian, pengambilalihan aset legendaris seperti studio Warner Bros., HBO, dan HBO Max ini memiliki kerumitan tersendiri. Transaksi ini juga bergantung sepenuhnya pada restrukturisasi internal Warner Bros. Discovery. Sebelum Netflix bisa masuk, unit Global Networks, yang menaungi TV kabel seperti CNN, TNT Sports, dan Discovery Channel, harus dipisahkan. Di bawah komando CEO Gunnar Wiedenfels, unit-unit ini akan dibentuk menjadi entitas publik terpisah bernama Discovery Global, dengan target penyelesaian pada kuartal ketiga 2026.

 

Langkah ini menyisakan pertanyaan besar mengenai strategi konten ke depan. Bertolak belakang dengan reputasinya sebagai disruptor bioskop, Netflix justru berkomitmen mempertahankan tradisi rilis layar lebar Warner Bros. Strategi ini tampaknya bertujuan untuk mendapatkan prestise box office sekaligus memperkaya perpustakaan digital mereka dengan ribuan jam konten premium HBO. Meskipun nasib platform HBO Max, apakah akan dilebur atau berdiri sendiri sampai saat ini masih menjadi perdebatan internal, manajemen memproyeksikan efisiensi biaya hingga US$ 3 miliar per tahun setelah merger rampung.

 

Kini, bola panas berada di tangan regulator. Dengan estimasi waktu finalisasi 12 hingga 18 bulan, dunia menanti apakah otoritas anti-monopoli akan membiarkan Netflix menyerap salah satu studio tertua di Hollywood tanpa perlawanan. Satu hal yang pasti: era baru konsolidasi media telah dimulai.

LAINNYA DARI MASTEKNO
Games
Siap Mengguncang! Pixelity Akan Gelar Playtest Game XR Evangelion

Penggemar Neon Genesis Evangelion kini berkesempatan merasakan langsung pengalaman dunia animenya. Pixelity, pengembang trilogi game...

Software
Spotify Wrapped 2025 Hadir dengan Fitur Party Mode untuk Kompetisi Statistik Secara Langsung

Spotify mulai meluncurkan Wrapped 2025, rangkuman pengalaman mendengarkan yang telah menjadi tradisi sejak 2019 setiap...

Cyber Life
Netflix Akuisisi Warner Bros Discovery US$ 72 Miliar, Peta Hollywood Resmi Bergeser

Industri hiburan global baru saja mengalami kejutan. Netflix, raksasa layanan streaming, akhirnya memenangkan pertempuran sengit...

Software
YouTube Luncurkan Recap 2025 dengan Kartu Personal dan Insight Kebiasaan Menonton

YouTube resmi menghadirkan fitur Recap 2025 pertama kalinya di platform utama, memberikan rangkuman personal tentang...

Handphone
Baterai Besar & Layar Lebar! Nubia Fold Hadir Bareng Nubia Flip 3

ZTE melalui lini Nubia resmi meluncurkan dua smartphone lipat terbaru di Jepang, menghadirkan opsi model...

Cyber Life
AWS Perkenalkan Frontier AI Agents untuk Perusahaan, Mampu Beroperasi Mandiri Selama Berhari-Hari

Amazon Web Services (AWS) resmi meluncurkan frontier agents, kelas baru agen kecerdasan buatan (AI) otonom...

Hardware
Samsung Kembangkan Memori Kencang GDDR7 40 Gbps

Samsung Electronics kembali mengukuhkan posisinya dalam peta persaingan semikonduktor global. Di tengah gelaran Korea Tech...

Games
Suda51 Percepat Perilisan ‘Romeo is a Dead Man’, Sindir Penundaan GTA 6

Teka-teki mengenai proyek ambisius Grasshopper Manufacture akhirnya terjawab. Studio yang identik dengan gaya punk-rock dalam...

Cyber Life
Kejar Ketertinggalan AI, Meta Pangkas Anggaran Metaverse

Ambisi Mark Zuckerberg membangun dunia virtual tampaknya harus berhadapan dengan realita pahit pasar. Laporan terbaru...