Studio game Fntastic baru saja mengumumkan penutupannya hanya beberapa hari setelah peluncuran game “The Day Before” dalam Akses Awal.
Melalui pernyataan resminya studio game yang bermarkas di Singapura tersebut menyatakan bahwa The Day Before gagal secara finansial dan studio tersebut kekurangan dana untuk pengembangan game dan seluruh dana yang didapat akan digunakan untuk membayar hutang ke mitranya.
Fntastic juga menulis bahwa studio game tersebut telah bekerja selama lima tahun untuk pengembangan game shooter tersebut tanpa mengambil dana dari pemain melalui Akses Awal, pre-order maupun crowfunding. Meskipun masa depan dari The Day Before dan Propnight masih belum jelas, namun studio tersebut memastikan bahwa server dari game akan tetap beroperasi.
Game tersebut juga telah dihapus dari Steam. Publisher dari The Day Before, Mytona juga menyampaikan penyesalan bahwa game tersebut tidak memenuhi harapan pemain dan mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Steam untuk memberikan pengembalian dana kepada pemain.
Penutupan studio Fntastic terjadi setelah The Day Before menerima banyak respon negatif yang signifikan mulai laporan tentang bug, masalah pada server dan ketidaksesuaian antara konten yang diiklankan dan konten yang sebenarnya. Hal tersebut mengakibatkan penurunan jumlah pemain yang signifikan dan halaman game tersebut di Steam dibanjiri banyak respon negatif.
The Day Before sempat menjadi salah satu game paling banyak di-wishlist pada awal tahun ini, para pemain juga membanjiri game yang masih banyak belum diketahui tersebut dan sempat meraih 30.000 pemain aktif bersamaan pada PC sejak perilisan perdananya.
Akan tetapi, The Day Before yang diiklankan sebagai game zombie survival MMO tidak sesuai ekspektasi banyak pemain dengan banyaknya bug dan game yang masih belum selesai dikembangkan. Sejumlah pemain bahkan menuduh The Day Before sebagai game extraction shooter, bukan zombie zurvival MMO seperti yang dijanjikan.