Meta terus melakukan perubahan pada aturan moderasi dan konten di platformnya. Hari ini, Adam Mosseri, Kepala Instagram, mengumumkan bahwa Instagram dan Threads akan mulai menyertakan konten politik dalam rekomendasi mereka. Kebijakan ini merupakan pembalikan dari aturan sebelumnya yang diberlakukan tahun lalu, di mana konten politik hanya muncul jika pengguna secara aktif memilih untuk melihatnya.
Mosseri menjelaskan bahwa pengguna Instagram dan Threads sekarang dapat memilih tiga tingkat eksposur terhadap konten politik: kurang, standar, atau lebih banyak.
“Terbukti tidak praktis untuk menarik garis tegas antara apa yang dianggap konten politik dan yang bukan,” tulis Mosseri. Perubahan ini akan mulai diberlakukan minggu ini di AS, dan secara bertahap diperluas ke seluruh dunia dalam beberapa minggu ke depan.
Pengumuman ini menjadi bagian dari serangkaian langkah yang tampaknya bertujuan untuk memperbaiki hubungan Meta dengan pemerintah AS yang baru. CEO Meta, Mark Zuckerberg, sebelumnya juga menyatakan bahwa perusahaan akan menghapus fitur pemeriksaan fakta pihak ketiga dan menggantinya dengan model Community Notes untuk Facebook, Instagram, dan Threads. Langkah ini mirip dengan pendekatan yang diambil oleh X.
Selain itu, Nick Clegg, mantan Presiden Urusan Global Meta, digantikan oleh Joel Kaplan, yang memiliki koneksi kuat dengan Partai Republik di Washington DC.
Dalam kabar terkait, kemarin Instagram ditemukan telah memblokir beberapa hashtag LGBTQ dan mengklasifikasikannya sebagai “materi yang bersifat sugestif seksual” selama beberapa bulan. Perusahaan menyatakan bahwa hal ini merupakan kesalahan teknis dan telah diperbaiki.
Dengan perubahan ini, pengguna Threads dan Instagram kini memiliki kendali lebih besar atas jumlah konten politik yang muncul di feed mereka. Namun, langkah ini juga membuka ruang diskusi mengenai pengaruh algoritma terhadap eksposur informasi dan opini di platform media sosial Meta.
Dengan Meta yang terus mengubah pendekatan moderasinya, termasuk menyertakan konten politik dalam rekomendasi, langkah ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mempertahankan relevansi di tengah dinamika politik global. Pengguna kini memiliki opsi yang lebih fleksibel untuk menyesuaikan pengalaman mereka di Instagram dan Threads.