Intel baru saja resmi memperkenalkan chip grafis terbarunya, Arc A580, yang menjanjikan performa mengesankan untuk bermain game dan membuat konten di PC. Arc A580 merupakan bagian dari merek baru Intel Arc untuk produk grafis diskrit, yang bertujuan bersaing dengan Nvidia dan AMD di pasar GPU.
Arc A580 dirancang untuk menawarkan pengalaman bermain game yang lancar dengan resolusi 1080p dan pengaturan tinggi pada game modern populer, serta frame rate tinggi pada game esports. GPU tersebut juga mendukung fitur-fitur canggih seperti ray tracing dan XeSS, teknologi super sampling berbasis AI milik Intel yang mampu meningkatkan kualitas gambar.
Intel juga mengklaim bahwa Arc A580 dapat menjalankan game seperti Diablo IV hingga 155 frame per detik (fps), Baldur’s Gate 3 hingga 119 fps, dan Cyberpunk 2077, dengan XeSS dan ray tracing diaktifkan, pada 85 fps. Angka-angka tersebut berdasarkan pada pengujian internal dan dapat bervariasi tergantung pada konfigurasi sistem dan pengaturan game.
Arc A580 juga memiliki kemampuan media yang lengkap, seperti enkoding dan dekoding video hardware accelerated, dukungan HDR, dan kompatibilitas Dolby Vision. GPU tersebut juga memiliki mode hemat daya yang mengurangi konsumsi daya dan kebisingan kipas saat tidak bermain game.
Intel tidak menjual kartu grafis Arc A580 sendiri, tetapi bekerja sama dengan produsen pihak ketiga untuk menawarkan model berbeda dengan GPU tersebut. Beberapa model ini sudah tersedia secara online, mulai dari $179.99. Intel juga mengatakan bahwa Sparkle, ASRock, dan GUNNIR adalah beberapa brand pertama yang meluncurkan kartu Arc A580 mereka sendiri.
Arc A580 merupakan produk kedua dalam keluarga Intel Arc, setelah Arc A500 yang diluncurkan sebelumnya pada tahun ini. Arc A500 adalah GPU kelas entry yang menargetkan gamer kasual dan pengguna mainstream. Intel juga berencana untuk merilis lebih banyak produk Arc di masa depan, termasuk seri Arc A600 dan A700, yang akan menargetkan pasar gaming dan profesional kelas atas.
GPU Intel Arc dibangun berdasarkan arsitektur Xe milik Intel, yang juga digunakan untuk grafis terintegrasi dari prosesor Core generasi ke-11 dan ke-12 Intel. Arsitektur Xe dirancang untuk berskala di segmen dan platform yang berbeda, dari laptop dan desktop hingga data center dan superkomputer.
Masuknya Intel ke pasar grafis diskrit dilihat sebagai langkah berani yang dapat menantang dominasi Nvidia dan AMD, yang telah memimpin industri GPU selama bertahun-tahun. Intel berharap GPU Arc-nya akan menarik bagi gamer dan kreator yang mencari lebih banyak pilihan dan inovasi di ruang grafis.