YouTube mulai menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi apakah sebuah akun seharusnya dikategorikan sebagai akun remaja. Dalam beberapa minggu ke depan, platform milik Google ini akan menguji sistem ini pada sebagian pengguna di Amerika Serikat sebelum diperluas ke pasar global. Dengan menggunakan machine learning, sistem akan menganalisis perilaku pengguna seperti jenis video yang dicari, kategori konten yang ditonton, dan usia akun untuk memperkirakan usia pengguna.
Jika sistem mendeteksi bahwa sebuah akun kemungkinan dimiliki oleh pengguna remaja, YouTube secara otomatis akan menonaktifkan iklan yang dipersonalisasi, mengaktifkan fitur digital wellbeing, dan menerapkan perlindungan tambahan untuk menciptakan pengalaman yang lebih aman bagi remaja.
Pendekatan berbasis AI ini sebenarnya bukan hal baru bagi YouTube. Perusahaan menyebut bahwa metode serupa telah digunakan di beberapa negara lain dan menunjukkan hasil yang efektif. Sejak meluncurkan akun remaja yang diawasi pada tahun 2021, YouTube secara bertahap menambahkan lebih banyak lapisan perlindungan untuk pengguna muda.
Namun, sistem ini tidak sempurna. Jika AI salah mengkategorikan usia pengguna sebagai di bawah 18 tahun, YouTube memberikan opsi untuk melakukan verifikasi manual melalui identitas resmi seperti kartu identitas pemerintah atau kartu kredit. Langkah ini bertujuan untuk menjaga akurasi sistem sekaligus tetap memberikan kontrol kepada pengguna.
YouTube bukan satu-satunya platform yang menggunakan AI untuk verifikasi usia. Meta, misalnya, juga mulai menerapkan teknologi serupa di Facebook, Instagram, dan Messenger pada awal tahun ini. Bedanya, Meta memungkinkan pengguna untuk langsung mengubah pengaturan jika prediksi AI tidak sesuai.
Dengan adopsi teknologi ini, YouTube menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan pengguna muda di tengah pesatnya pertumbuhan konten digital, sambil terus memberikan pengalaman yang relevan dan bertanggung jawab bagi seluruh penggunanya.