SHARE
Hardware

Samsung Electronics kembali mengukuhkan posisinya dalam peta persaingan semikonduktor global. Di tengah gelaran Korea Tech Festival 2025 di COEX awal Desember ini, raksasa teknologi tersebut berhasil membawa pulang Presidential Commendation berkat chip memori GDDR7 40 Gbps yang menjadi penghargaan ke-11 dan rekor tersendiri bagi Samsung.

 

Namun, sorotan sebenarnya bukan pada pialanya, melainkan pada apa yang terjadi di balik layar pabrik mereka. Chip berkapasitas 24 Gb (3 GB) yang dibangun di atas node 12 nm ini bukan sekadar pameran teknologi, melainkan komponen vital yang ditunggu-tunggu industri gaming dan AI.

 

Samsung bergerak cepat memanfaatkan momentum. Perusahaan kini tengah memacu produksi massal modul 28 Gbps sembari mengirimkan sampel varian tercepat 36 Gbps ke para mitra. Langkah agresif ini terbaca jelas sebagai persiapan menyambut peluncuran seri NVIDIA GeForce RTX 50 SUPER. NVIDIA sendiri dilaporkan telah melipatgandakan pesanan ke Samsung, sebuah sinyal bahwa “Tim Hijau” ingin mengamankan pasokan stabil bagi GPU AI mereka yang perlahan beralih dari memori HBM yang mahal ke solusi GDDR7 yang lebih efisien.

 

Secara teknis, kehadiran chip 3 GB ini mengubah aturan main. Produsen kartu grafis kini punya opsi meracik VRAM 12 GB hanya dengan bus 128-bit, atau konfigurasi masif 24 GB pada jalur 256-bit yang menawarkan lonjakan bandwidth hingga 90 persen dibanding standar GDDR6X pada RTX 4090 saat ini.

 

Meski demikian, Samsung tidak bisa bernapas lega terlalu lama. Rival senegaranya, SK Hynix, sedang menyiapkan “senjata” yang lebih radikal. Mereka berencana mengungkap chip GDDR7 24 Gb dengan kecepatan menembus 48 Gbps pada ajang ISSCC 2026. Dengan arsitektur saluran ganda simetris, SK Hynix menjanjikan kecepatan transfer hingga 192 GB/s per chip.

 

Dengan kartu grafis generasi mendatang yang membidik kapasitas memori hingga 32 GB, pertarungan antara dua raksasa Korea ini bukan lagi soal siapa yang pertama, melainkan siapa yang mampu memenuhi ambisi rakus data dari GPU modern.

LAINNYA DARI MASTEKNO
Handphone
Baterai Besar & Layar Lebar! Nubia Fold Hadir Bareng Nubia Flip 3

ZTE melalui lini Nubia resmi meluncurkan dua smartphone lipat terbaru di Jepang, menghadirkan opsi model...

Cyber Life
AWS Perkenalkan Frontier AI Agents untuk Perusahaan, Mampu Beroperasi Mandiri Selama Berhari-Hari

Amazon Web Services (AWS) resmi meluncurkan frontier agents, kelas baru agen kecerdasan buatan (AI) otonom...

Hardware
Samsung Kembangkan Memori Kencang GDDR7 40 Gbps

Samsung Electronics kembali mengukuhkan posisinya dalam peta persaingan semikonduktor global. Di tengah gelaran Korea Tech...

Games
Suda51 Percepat Perilisan ‘Romeo is a Dead Man’, Sindir Penundaan GTA 6

Teka-teki mengenai proyek ambisius Grasshopper Manufacture akhirnya terjawab. Studio yang identik dengan gaya punk-rock dalam...

Cyber Life
Kejar Ketertinggalan AI, Meta Pangkas Anggaran Metaverse

Ambisi Mark Zuckerberg membangun dunia virtual tampaknya harus berhadapan dengan realita pahit pasar. Laporan terbaru...

Electronic & Acc
Jmgo O3, Proyektor 100 Inci dari Jarak Sejengkal

Ruang tamu sempit di apartemen urban seringkali menjadi penghalang bagi penikmat hiburan rumahan. Merespons keterbatasan...

Hardware
ViewSonic Perkenalkan Monitor Gaming Dual Mode Lewat Seri XG323B

ViewSonic kembali memperkenalkan monitor gaming terbarunya. Kali ini, pabrikan asal China tersebut mencoba mengisi celah...

Software
DeepSeek Tantang OpenAI dengan Pendekatan Hemat Daya

Industri kecerdasan buatan (AI) seolah dikejutkan pada pekan ini. Di saat OpenAI dan Google sibuk...

Cyber Life
Ngobrol Makin Natural! ChatGPT Voice Kini Bisa Digunakan Tanpa Keluar dari Chat

OpenAI menghadirkan pembaruan besar pada fitur ChatGPT Voice, baik di web maupun aplikasi. Kini, pengguna...