Microsoft baru saja dilaporkan mengharuskan seluruh karyawannya yang berbasis di China untuk menggunakan iPhone. Langkah tersebut merupakan bagian dari Secure Future Initiative (SFI) yang bertujuan memperkuat praktik keamanan siber di seluruh organisasi.
Berdasarkan memo internal yang diperoleh Bloomberg, Microsoft akan mewajibkan stafnya di China untuk menggunakan produk Apple secara eksklusif saat melakukan verifikasi identitas ketika mengakses perangkat kerja, termasuk komputer dan smartphone. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menyeragamkan penggunaan aplikasi pengelola kata sandi Microsoft Authenticator dan Identity Pass di antara seluruh karyawan.
Keputusan perusahaan untuk memblokir perangkat Android dari platform perusahaan disebabkan oleh tidak tersedianya layanan seluler Google, termasuk Google Play Strore, di China. Hal tersebut membuat ekosistem aplikasi Apple menjadi satu-satunya pilihan bagi karyawan Microsoft di China untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi yang diperlukan.
Meskipun pengguna Android di dalam perusahaan tidak akan sepenuhnya terputus, mereka tetap dapat menggunakan perangkat mereka untuk keperluan pribadi. Laporan dari Bloomberg juga mengklaim bahwa Microsoft akan menyediakan iPhone 15 gratis bagi mereka.
Keputusan tersebut merupakan respons terhadap serangan siber baru-baru ini dari peretas Rusia dan China. Perusahaan telah menghadapi kritik atas kegagalan keamanannya, termasuk laporan Dewan Peninjau Keamanan Siber AS pada bulan Maret lalu yang menyoroti “serangkaian kesalahan yang dapat dihindari” di Microsoft.
Dewan Peninjau Keamanan AS juga mengungkapkan bahwa peretas mampu mengakses Microsoft Exchange Online individu di 22 organisasi dan mengunduh sekitar 60.000 email dari Departemen Luar Negeri AS.
Upaya Microsoft untuk memperketat praktik keamanannya mengikuti pengumuman perusahaan pada bulan Mei lalu untuk memperluas cakupan SFI dengan memasukkan rekomendasi dari CSRB. Hal ini termasuk melindungi akun dengan otentikasi multifaktor yang tahan terhadap phishing.
Wakil presiden eksekutif Microsoft, Charlie Bell juga menekankan komitmen perusahaan terhadap keamanan dan menyatakan, “Kami menjadikan keamanan sebagai prioritas utama di Microsoft, di atas segalanya di atas semua fitur lainnya.”