Microsoft kembali menarik perhatian publik dengan langkah kontroversial dalam mempertahankan pengguna browser Edge. Alih-alih memudahkan penghapusan seperti yang dijanjikan, halaman dukungan resmi berjudul “Cara Menghapus Microsoft Edge” justru menampilkan deretan fitur unggulan yang dirancang untuk membuat pengguna berpikir dua kali sebelum beranjak.
Halaman tersebut dibuka dengan pertanyaan retoris, “Apakah Anda benar-benar ingin menghapus Edge?” yang kemudian diikuti dengan penjelasan mengenai kelebihan-kelebihan browser ini. Microsoft juga mempromosikan integrasi AI melalui Copilot, layanan bantuan real-time serta Designer yang memungkinkan pembuatan visual berbasis kecerdasan buatan. Fitur lain seperti tab vertikal, alat belanja, dan VPN bawaan juga disorot sebagai nilai tambah yang membedakan Edge dari pesaingnya, khususnya Google Chrome.
Ironisnya, meskipun judulnya mengisyaratkan panduan penghapusan, instruksi praktis untuk menghapus Edge tidak pernah muncul. Sebaliknya, panduan tersebut lebih banyak menekankan keunggulan keamanan, seperti SmartScreen untuk melawan phishing dan Monitor Kata Sandi. Microsoft bahkan mengklaim bahwa penggunaan Edge dapat menambah 25 menit masa pakai baterai jika dibandingkan dengan Chrome, klaim yang dinilai mengabaikan pembaruan signifikan yang baru-baru ini diluncurkan oleh Chrome, terutama pada kontrol privasi dan sinkronisasi lintas platform.
Langkah Kontroversial Microsoft tersebut terjadi di tengah perubahan regulasi global. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Pasar Digital (DMA) di Uni Eropa, Microsoft diwajibkan memberi opsi penghapusan Edge bagi pengguna Eropa. Pembaruan yang memungkinkan hal tersebut telah diluncurkan secara bertahap sejak Maret 2024. Namun, bagi pengguna di luar wilayah UE, menghapus Edge masih memerlukan alat pihak ketiga seperti MSEdgeRedirect, yang menimbulkan keraguan soal transparansi dan kebijakan perusahaan, terlebih mengingat kontroversi sebelumnya seputar antarmuka Bing yang mirip dengan Google.
Meski dibangun di atas fondasi Chromium yang sama dengan Chrome, Edge mencoba menonjol melalui integrasinya yang mendalam dengan ekosistem Windows. Pengguna dapat dengan leluasa menyesuaikan tampilan antarmuka, serta memanfaatkan integrasi dengan layanan Microsoft seperti OneDrive dan Teams. Di sisi lain, meskipun Chrome memimpin pasar global dengan sekitar 65% penggunaan, Edge berhasil menarik minat segmen korporat lewat fitur keamanan canggih seperti penyimpanan kata sandi terenkripsi dan VPN tingkat perusahaan.
Upaya mempertahankan pengguna ini sejalan dengan strategi Microsoft untuk semakin mengintegrasikan layanannya ke dalam Windows. Langkah-langkah sebelumnya, seperti iklan pop-up yang mengarahkan pengguna untuk tetap menggunakan Edge dan preloading browser saat startup, kini menuai kritik karena dianggap terlalu agresif. Sebuah komentar di Reddit menyimpulkan, “Pendekatan agresif seperti ini justru membuat saya ragu menggunakan Edge, meskipun secara teknis ia mumpuni.”