Industri game terus dihantui oleh gelombang PHK dan penutupan studio, dan tampaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Gelombang PHK terbaru berasal dari Bungie yang dimiliki oleh Sony, yang dikenal luas berkat Destiny 2.
Pete Parsons, CEO Bungie, mengumumkan di situs resminya bahwa mereka akan mengurangi 220 karyawan, sekitar 17 persen dari jumlah tenaga kerja. Peran eksekutif dan pemimpin senior adalah yang paling terdampak oleh PHK kali ini, namun Parsons juga mencatat bahwa tindakan ini akan mempengaruhi setiap level perusahaan.
Parsons menyalahkan kebutuhan untuk PHK pada beberapa faktor, termasuk biaya pengembangan yang meningkat, pergeseran industri, dan kondisi ekonomi yang terus berlangsung. Dia juga mencatat bahwa studio akan memfokuskan upaya pengembangannya sepenuhnya pada Destiny dan Marathon.
Bungie dan Sony tampaknya berselisih pendapat mengenai kekhawatiran ekonomi. Ketua Sony Interactive Entertainment, Hiroki Totoki, mencatat selama panggilan pendapatan pada bulan Februari bahwa ia ingin melihat lebih banyak akuntabilitas terhadap anggaran dan jadwal dari para pemimpin Bungie. Destiny 2 sendiri telah mengalami penurunan jumlah pemain yang signifikan dan pendapatan yang jatuh 45 persen di bawah proyeksi, menurut PC Gamer.
Pada bulan Oktober tahun lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Bungie harus mengurangi sejumlah staf yang tidak ditentukan, yang menyebabkan penundaan yang terlihat untuk game berikutnya, Marathon, dan ekspansi untuk Destiny 2. Sebulan kemudian, Bungie mengumumkan bahwa mereka harus menunda tanggal rilis untuk ekspansi The Final Shape untuk Destiny 2 dari Februari hingga Juni.
Berbagai studio game Sony juga telah mengalami banyak PHK dalam beberapa bulan terakhir. Sony mengumumkan pada bulan Februari bahwa mereka harus mengurangi sekitar 900 posisi dari divisi PlayStation serta tim Teknologi, Kreatif, dan Dukungan mereka. Pemotongan ini juga mempengaruhi studio seperti Insomniac, Naughty Dog, dan Guerilla yang memproduksi beberapa judul terbesar PlayStation 5 seperti Marvel’s Spider-Man 2, The Last of Us, dan Horizon Forbidden West. Sony juga menutup studio London mereka setelah lebih dari 20 tahun beroperasi, yang saat itu sedang mengembangkan game multipemain kooperatif fantasi baru untuk PS5.