Anthropic telah memperkenalkan keluarga baru model kecerdasan buatan (AI) bernama Claude 3. Generasi ketiga dari chatbot berbasis AI perusahaan ini kini hadir dalam tiga versi terpisah, Claude 3 Haiku, Claude 3 Sonnet, dan Claude 3 Opus, di mana Opus adalah model yang paling mampu, diikuti oleh Sonnet dan Haiku. Perusahaan juga telah membagikan hasil dari pengujian benchmark chatbot dan mengklaim bahwa bot AI ini lebih unggul daripada model GPT-4 milik OpenAI dan Gemini 1.0 Ultra milik Google.
Dalam pengumuman tiga model AI tersebut dalam sebuah posting, Anthropic mengatakan, “Semua model Claude 3 menunjukkan peningkatan kemampuan dalam analisis dan prediksi, penciptaan konten yang halus, generasi kode, dan percakapan dalam bahasa non-Inggris seperti Spanyol, Jepang, dan Prancis.” Menariknya, ini adalah model multimodal pertama yang dibuat oleh perusahaan AI ini, yang berarti chatbot dapat menerima input dalam format teks dan gambar. Namun, Claude 3 tidak dapat menghasilkan gambar.
Status multimodal dari model AI ini bukan satu-satunya sorotannya. Jendela konteks Claude 3 juga telah diperbarui, sekarang mencapai hingga 2,00,000 token untuk Haiku dan Sonnet. Dalam beberapa kasus khusus, Opus juga bisa mencapai hingga 1 juta token untuk beberapa tugas tertentu. Menariknya, panjang konteks standar 2 lakhs lebih dari Gemini 1.5 Pro yang baru diumumkan sebelumnya dengan 128.000 token. Bagi yang tidak familiar, jendela konteks adalah bingkai melalui mana AI melihat datanya untuk memproses informasi. Semakin besar jendela ini, semakin banyak informasi sekitar yang bisa dilihat AI untuk membangun konteks dan pemahaman yang lebih baik tentang topik yang ditanyakan.
Perusahaan juga membagikan hasil pengujian benchmark Claude 3. Dalam hal kemampuan umum, perusahaan mengklaim bahwa model Opus unggul dari GPT-4 dan Gemini 1.0 Ultra dalam pengujian populer seperti MMLU, HumanEval, GSM8K, dan HellaSwag. Anthropic juga mengklaim bahwa model AI dapat memberikan hasil hampir instan bahkan untuk makalah penelitian yang kompleks.