Jagat teknologi mendadak ramai oleh “pengakuan” jujur dari seorang eksekutif Microsoft. Lewat akun X-nya, Merill Fernando, manajer produk raksasa teknologi itu, secara mengejutkan menyatakan rasa nyamannya menggunakan macOS Apple dibandingkan Windows 11. Kicauan ini tak hanya memicu diskusi panas soal rivalitas abadi dua sistem operasi tersebut, tapi juga dibumbui selorohan khas, “Kalau saja Steve Ballmer masih CEO, saya pasti sudah dipecat gara-gara tweet ini,” yang merujuk pada mantan bos Microsoft yang terkenal sangat fanatik pada produk perusahaannya.
Tweetnya pun viral setelah Fernando menggunakan meme populer Katy Perry mencium tanah usai ke luar angkasa yang menjadi simbol kelegaan. Ia memakainya untuk menggambarkan perasaannya kembali ke macOS, seolah “pulang ke rumah”. Kicauan itu pun langsung menyebar, dilihat ratusan ribu kali dan disukai ribuan pengguna yang menunjukkan betapa ‘relatable’-nya isu perbandingan Mac vs Windows bagi banyak orang. Reaksi ini juga menyoroti betapa langkanya petinggi perusahaan teknologi besar yang berani bicara terus terang seperti ini.
Menariknya, ‘pengakuan’ Fernando bukan tanpa alasan. Menjawab kehebohan, ia membeberkan alur kerjanya. Microsoft ternyata memberi kebebasan karyawannya memilih Mac atau PC Windows. Fernando juga memilih MacBook jatah kantor untuk kerja sehari-hari, bahkan Mac Studio untuk proyek pribadi. Meski begitu, ia tetap akrab dengan ekosistem Microsoft, mengakses lingkungan cloud DevBox via Windows App di Mac, dan menggunakan Parallels untuk menjalankan aplikasi Windows bila perlu. Urusan produktivitas, ia andalkan Raycast di macOS untuk berpindah cepat antar aplikasi Microsoft seperti Teams, Outlook, dan Visual Studio Code.
Keterbukaan Fernando ini menuai pujian luas di komunitas teknologi. Ini dianggap cerminan tren industri yang bergeser: dari ‘perang’ antar platform (mirip “taman bertembok” atau *walled gardens*) menuju kolaborasi (interoperabilitas) demi kebebasan dan kenyamanan pengguna. Microsoft sendiri sudah menunjukkan pergeseran ini dengan makin terbuka pada *open source* dan merilis produk intinya di macOS hingga Linux.