Jelang peluncuran generasi baru konsol Switch yang ditargetkan pada 2025, Nintendo memastikan komitmennya untuk terus mendukung konsol lawas. Presiden Shuntaro Furukawa menegaskan, meski Switch 2 akan segera hadir, basis pengguna setia Switch pertama tetap menjadi prioritas.
Data keuangan terbaru mengungkap bahwa penjualan Switch turun 30% dalam sembilan bulan hingga Desember 2023. Namun, angka 4,82 juta unit berhasil terjual selama musim liburan menunjukkan daya tarik konsol berusia tujuh tahun tersebut masih belum padam. Total penjualan sejak 2017 mencapai 150,86 juta unit yang menjadi pencapaian langka di industri yang kerap terobsesi dengan pembaruan teknologi.
Furukawa yakin kehadiran Switch 2 tak akan “menggerus” penjualan pendahulunya. Langkah ini didukung kebijakan backward compatibility, di mana mayoritas game Switch pertama akan tetap berjalan di konsol baru. “Ini bukan sekadar transisi hardware, tapi menjaga ekosistem pemain,” tambahnya, menyiratkan strategi untuk mempertahankan loyalitas pengguna.
Dr. Serkan Toto, analis Kantan Games, menyoroti kelebihan umur panjang Switch: “Nintendo mungkin meremehkan potensi konsol ini. Meski teknologi lebih mutakhir muncul, Switch masih punya basis yang solid.” Namun, antusiasme terhadap Switch 2 masih dibayangi kekhawatiran soal kelangkaan game baru hingga 2025. Sejauh ini, hanya Xenoblade Chronicles X Remastered yang dikonfirmasi rilis Maret mendatang, meninggalkan ruang untuk pengumuman judul game eksklusif.
Mulai April 2025, Nintendo akan menggelar roadshow di berbagai negara untuk memperkenalkan Switch 2 langsung ke tangan gamer. Kombinasi antara dukungan untuk konsol lama dan teknologi baru ini diharapkan mempertahankan dominasi perusahaan di pasar gaming global. “Kami tak hanya menjual hardware, tapi melanjutkan cerita yang telah dibangun Switch sejak 2017,” pungkas Furukawa.