SHARE
Cyber Life

Platform kecerdasan buatan generatif, DeepSeek, sedang menjadi sorotan dunia dalam beberapa hari terakhir. Namun, popularitas yang melonjak ini juga membawa pengawasan ketat. Tim peneliti keamanan dari Wiz Research menemukan celah keamanan yang cukup besar dalam sistem DeepSeek, di mana salah satu basis data kritisnya dibiarkan terbuka tanpa perlindungan yang memadai.  

Akibatnya, siapa pun yang menemukan basis data ini bisa mendapatkan akses ke lebih dari satu juta data—termasuk informasi pengguna, log sistem, kunci API, hingga permintaan (prompt) yang dikirimkan oleh pengguna. Yang lebih mengejutkan, para peneliti menyatakan bahwa mereka dapat menemukan basis data ini dengan sangat mudah, tanpa perlu melakukan pemindaian mendalam.  

“Biasanya, butuh waktu berjam-jam untuk menemukan celah keamanan seperti ini, terutama pada layanan yang jarang diperhatikan. Tapi kali ini, celahnya langsung terlihat di depan mata,” ujar Nir Ohfeld, Kepala Riset Kerentanan di Wiz, kepada Wired.  

Menurut Wiz Research, ada kemungkinan bahwa celah keamanan ini dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengakses sistem DeepSeek lainnya. Namun, mereka menegaskan bahwa analisis yang dilakukan hanyalah pengecekan dasar untuk memastikan temuan ini, tanpa mengekspos lebih banyak data pengguna. Hingga saat ini, belum ada bukti bahwa pihak lain telah menemukan atau menyalahgunakan basis data tersebut.  

Masalah lain yang dihadapi oleh Wiz adalah bagaimana cara melaporkan temuan ini. Mengingat DeepSeek adalah entitas baru yang berbasis di Tiongkok, tim peneliti akhirnya mengirim laporan ke setiap alamat email dan profil LinkedIn yang mereka temukan. Hasilnya, basis data berhasil diamankan dalam waktu kurang dari 30 menit setelah email massal dikirimkan.  

DeepSeek bukan satu-satunya perusahaan AI yang mengalami kebocoran keamanan. Sebelumnya, pada tahun 2023, seorang peretas berhasil mengakses log komunikasi internal OpenAI, dan beberapa bulan kemudian, bug lainnya mengekspos informasi pribadi pengguna.  

DeepSeek sendiri menarik perhatian global karena diklaim dikembangkan hanya dengan beberapa juta dolar, sementara OpenAI menghabiskan miliaran dolar setiap tahunnya. Perbedaan biaya yang begitu besar ini memicu gejolak di pasar saham, menyebabkan harga saham perusahaan yang terkait dengan AI mengalami penurunan signifikan.

Dengan meningkatnya ketergantungan dunia pada AI, isu keamanan seperti ini bisa menjadi bom waktu jika tidak ditangani dengan baik. Keamanan siber dalam industri AI kini bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan.

LAINNYA DARI MASTEKNO
Laptop
Lenovo Akhirnya Rilis ThinkPad X9 Aura tanpa TrackPoint

Pada event Consumer Electronics Show 2025, Lenovo membuat kontroversi dengan meninggalkan TrackPoint merah khas seri...

Cyber Life
Google Rilis ‘Ask for Me’, Fitur AI yang Bisa Menelepon Bisnis untuk Pengguna

Google baru saja meluncurkan fitur kecerdasan buatan (AI) eksperimental terbaru bernama ‘Ask for Me’ melalui...

Games
Indiana Jones and the Great Circle Tembus 4 Juta Pemain, Sejak dari Awal Perilisannya

Microsoft mengkonfirmasi bahwa game Indiana Jones and the Great Circle telah dimainkan oleh lebih dari...

Software
WhatsApp Uji Fitur Jadwal Acara di Chat Pribadi untuk iOS & Android

WhatsApp dilaporkan sedang menguji fitur jadwal acara (Events) untuk chat pribadi, setelah sebelumnya diperkenalkan di...

Software
Threads Hadirkan Tab Media dan Fitur Tagging Foto Seperti Instagram

Aplikasi Threads dari Meta semakin berkembang dengan menghadirkan fitur baru yang mirip dengan Instagram. Menurut...

Cyber Life
Ternyata Menjadi Sorotan, Peneliti Keamanan Temukan Celah Besar dalam Keamanan DeepSeek

Platform kecerdasan buatan generatif, DeepSeek, sedang menjadi sorotan dunia dalam beberapa hari terakhir. Namun, popularitas...

Handphone
Nothing Siap Luncurkan Phone 3a Series pada 4 Maret

Nothing resmi mengumumkan peluncuran perangkat terbarunya, Phone 3a Series, pada 4 Maret 2025. Seri ini...

Software
Google Photos Tambahkan Fitur Balik Gambar di Android, Dark Mode Mulai Hadir di Desktop

Google Photos untuk Android kini menghadirkan fitur baru yang memungkinkan pengguna membalik (flip) gambar langsung...

Cyber Life
Google Rilis Gemini 2.0 Flash ke Semua Pengguna, Hadir dengan Fitur Canggih

Google resmi meluncurkan versi stabil Gemini 2.0 Flash untuk semua pengguna, menggantikan versi eksperimental yang...