Di tengah riuh notifikasi dan algoritma media sosial yang semakin menyita perhatian anak-anak, sebuah kolaborasi lintas negara Skandinavia hadir menawarkan solusi. HMD Global, perusahaan di balik kebangkitan ponsel Nokia, menggandeng pionir jam tangan pintar anak asal Norwegia, Xplora Technologies, untuk melahirkan XploraOne.
Perangkat ini bukanlah smartphone dalam definisi konvensional yang kita kenal, melainkan sebuah pernyataan sikap. Disebut sebagai “mini-smartphone”, XploraOne justru menjual apa yang tidak dimilikinya. Pengguna tidak akan menemukan etalase aplikasi, tidak ada guliran tanpa henti TikTok atau Instagram, bahkan browser internet pun absen.
XploraOne merupakan ponsel yang dirancang dengan sengaja untuk memangkas kebisingan digital yang menargetkan pasar unik khususnya anak-anak yang membutuhkan perangkat pertama mereka, atau orang dewasa yang jenuh dan mencari pelarian dari gempuran informasi. Langkah ini juga mempertegas tren dumbphone atau ponsel fitur yang kini kembali naik daun, namun dengan sentuhan ekosistem modern yang lebih terkontrol.
Nilai jual utamanya terletak pada ketenangan pikiran orang tua. Xplora tidak sekadar merilis perangkat keras, tetapi mengintegrasikannya ke dalam platform IoT keluarga mereka. Melalui aplikasi pendamping, orang tua memegang kendali penuh layaknya menara pengawas. Mereka bisa mengatur jadwal panggilan untuk memastikan anak hanya bisa dihubungi oleh kontak terpilih, memantau galeri foto, hingga menyinkronkan jadwal harian anak lewat kalender digital. Kontrol ini menjawab kekhawatiran terbesar orang tua modern.
Secara fisik, XploraOne mengadopsi kerangka HMD Touch 4G yang ringkas. Dengan bobot seringan 100 gram dan dimensi yang pas di saku kemeja, ponsel ini jauh dari kesan bongsor ponsel pintar masa kini. Layar berukuran 3,2 incinya cukup untuk kebutuhan esensial, ditenagai prosesor Unisoc T127 yang hemat daya. Karena absennya aplikasi berat, baterai 1.950mAh yang tertanam di dalamnya menjanjikan daya tahan yang panjang. Fitur pelengkap seperti kamera 2MP dan konektivitas 4G tetap hadir, namun fungsinya dikembalikan ke fungsinya sebagai komunikasi, bukan hiburan tanpa batas.
Kolaborasi ini sebenarnya bukan kejutan total, mengingat kedua perusahaan sebelumnya pernah menjajaki pasar remaja lewat HMD Fusion X1. Namun, XploraOne terasa lebih matang dan fokus. Di saat pasar teknologi berlomba-lomba menambahkan fitur AI dan layar lipat, HMD dan Xplora justru berani mengambil langkah mundur yang strategis demi kesehatan mental penggunanya.
Hingga kini, kedua pabrikan masih menyimpan rapat detail harga dan tanggal ketersediaan di pasar global.








