HMD Global, perusahaan Finlandia di balik perangkat seluler dengan nama Nokia, telah memulai transformasi besar-besaran dengan menghapus branding Nokia untuk smartphone-nya. Langkah strategis tersebut juga menandai babak baru dalam perkembangan HMD saat berusaha membangun identitasnya sendiri di pasar smartphone yang kompetitif. Meskipun HMD masih terus menawarkan smartphone, feature phone, dan tablet bermerek Nokia namun perkembangan terbaru menunjukkan bahwa pasokan perangkat tersebut telah berakhir di Eropa.
HMD telah memutuskan untuk menghapus smartphone bermerek Nokia demi perangkat bermerek HMD sendiri. Mulai sekarang, konsumen tidak akan lagi menemukan smartphone Nokia di situs web resmi HMD di seluruh Eropa. Pergeseran tersebut juga sejalan dengan strategi yang lebih luas dari HMD untuk merevitalisasi kehadiran pasarnya dan bersaing lebih efektif melawan pemain yang sudah mapan, terutama merek-merek China yang mendominasi lanskap smartphone.
Meskipun terjadi peralihan ini di Eropa, perangkat Nokia tetap tersedia melalui gerai-gerai HMD di wilayah seperti Asia, Afrika, Timur Tengah, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Latin. Namun, ada indikasi bahwa ketersediaan di wilayah-wilayah tersebut juga mungkin akan menurun dalam waktu dekat karena HMD terus menyederhanakan penawarannya.
Meskipun smartphone bermerek Nokia mungkin menghilang dari rak-rak ritel, HMD telah meyakinkan pengguna bahwa dukungan untuk smartphone dan feature phone Nokia yang ada masih akan berlanjut. Halaman dukungan perusahaan menunjukkan bahwa perangkat-perangkat ini masih akan menerima pembaruan tersebut sayangnya durasi dukungan tersebut masih belum pasti.
Penting untuk membedakan antara HMD Global dan Nokia Corporation, perusahaan asli yang dikenal dengan ponsel ikoniknya. Saat ini, Nokia Corporation tetap fokus pada infrastruktur jaringan dan merupakan salah satu pemegang paten terbesar di sektor teknologi. Perusahaan ini telah terlibat dalam banyak pertempuran hukum atas hak paten dengan produsen smartphone utama seperti Apple dan Samsung. Baru-baru ini, Nokia mencapai perjanjian lisensi paten global dengan Oppo setelah bertahun-tahun litigasi atas teknologi 5G.
HMD Global kini berfokus pada mempromosikan mereknya sendiri untuk smartphone sambil terus menggunakan nama Nokia untuk feature phone. Strategi dual-brand ini bertujuan untuk memanfaatkan pengenalan merek yang kuat terkait dengan Nokia di pasar kelas bawah sambil memungkinkan HMD untuk mengukir ceruknya di antara konsumen smartphone.
Jean-François Baril, pendiri HMD Global, menekankan komitmen perusahaan terhadap inovasi dan daya saing dalam wawancara baru-baru ini. Dia mencatat bahwa manufaktur menjadi semakin penting bagi strategi pertumbuhan HMD, terutama dengan rencana untuk mengekspor ponsel yang dibuat di India ke Eropa dan AS. Sebagai bagian dari inisiatif ini, HMD bertujuan untuk memperkenalkan model-model baru di bawah mereknya yang secara khusus memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang.