SHARE
Games

Melalui pernyataan resminya yang mengguncang komunitas para gamer, Hideaki Itsuno, seorang pengembang veteran dan direktur di Capcom, baru saja mengumumkan akan meninggalkan perusahaan tersebut setelah 30 tahun berkarir. Kepergian Itsuno menandai akhir sebuah era di Capcom, di mana ia telah berperan penting dalam membentuk beberapa franchise paling ikonik dalam game.

Perjalanan Hideaki Itsuno di Capcom dimulai pada tahun 1994, ketika ia direkrut oleh Capcom pada masa ketika divisi arcade sedang sibuk dengan aktivitas. Proyek awalnya termasuk mengarahkan game-game seperti Star Gladiator dan Rival Schools: United by Fate, yang meletakkan dasar untuk kesuksesannya di masa depan dalam genre game fighting.

Fleksibilitas Itsuno sebagai direktur memungkinkannya untuk berkontribusi pada berbagai genre, dari game fighting hingga action RPG. Ia berperan penting dalam pengembangan beberapa game Capcom yang terkenal, termasuk seri Devil May Cry, yang ia ambil alih selama produksi yang bermasalah dari Devil May Cry 2. Karyanya selanjutnya pada Devil May Cry 3: Dante’s Awakening dan edisi spesialnya menetapkan standar baru untuk game aksi.

Di luar seri Devil May Cry, Itsuno juga telah terlibat dalam pembuatan Dragon’s Dogma, sebuah game yang awalnya dimaksudkan untuk menjadi game fantasi Barat tetapi akhirnya menjadi kombinasi unik antara game aksi dan elemen RPG. Kesuksesan Dragon’s Dogma mendorong Capcom untuk memulai pengembangan sekuel, yang diarahkan Itsuno dan dirilis awal tahun ini.

Dampak Itsuno pada Capcom dan industri game secara keseluruhan tidak bisa diabaikan. Kontribusinya pada seri Devil May Cry telah menjadikannya salah satu game aksi paling terkenal dalam game, mempengaruhi game hack-and-slash lainnya dengan serangan-serangannya yang mencolok dan gaya yang berlebihan. Gaya khas seri ini dapat ditelusuri kembali ke pengalaman Itsuno sendiri dengan game fighting, yang ia asah selama masa awalnya di Capcom.

Seri Power Stone, franchise terkenal lainnya di bawah arahan Itsuno, juga sangat dihargai di kalangan penggemar game fighting. Kompilasi seri ini dalam Capcom Fighting Collection 2 adalah bukti pengaruh Itsuno yang bertahan lama pada warisan game fighting Capcom.

Kepergian Itsuno dari Capcom telah membuat penggemar merasa sedih dan bersemangat tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Dalam pesan perpisahannya, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada penggemar atas dukungan jangka panjang mereka dan mendorong mereka untuk terus mendukung usaha masa depan Capcom. Ia juga mengisyaratkan proyek berikutnya, menjanjikan untuk membuat game yang sama berkesan, jika tidak lebih, daripada yang telah ia buat selama masa jabatannya di Capcom.

Mulai September, Itsuno akan mulai mengembangkan game baru di lingkungan baru. Meskipun detail dari usaha berikutnya masih dirahasiakan, penggemar dengan penuh semangat menantikan apa yang akan dibawa oleh fase berikutnya ini. Mengingat rekam jejaknya, tidak ada keraguan bahwa apa pun yang ia buat selanjutnya akan memiliki dukungan dari komunitas game.

LAINNYA DARI MASTEKNO
Software
YouTube Luncurkan Recap 2025 dengan Kartu Personal dan Insight Kebiasaan Menonton

YouTube resmi menghadirkan fitur Recap 2025 pertama kalinya di platform utama, memberikan rangkuman personal tentang...

Handphone
Baterai Besar & Layar Lebar! Nubia Fold Hadir Bareng Nubia Flip 3

ZTE melalui lini Nubia resmi meluncurkan dua smartphone lipat terbaru di Jepang, menghadirkan opsi model...

Cyber Life
AWS Perkenalkan Frontier AI Agents untuk Perusahaan, Mampu Beroperasi Mandiri Selama Berhari-Hari

Amazon Web Services (AWS) resmi meluncurkan frontier agents, kelas baru agen kecerdasan buatan (AI) otonom...

Hardware
Samsung Kembangkan Memori Kencang GDDR7 40 Gbps

Samsung Electronics kembali mengukuhkan posisinya dalam peta persaingan semikonduktor global. Di tengah gelaran Korea Tech...

Games
Suda51 Percepat Perilisan ‘Romeo is a Dead Man’, Sindir Penundaan GTA 6

Teka-teki mengenai proyek ambisius Grasshopper Manufacture akhirnya terjawab. Studio yang identik dengan gaya punk-rock dalam...

Cyber Life
Kejar Ketertinggalan AI, Meta Pangkas Anggaran Metaverse

Ambisi Mark Zuckerberg membangun dunia virtual tampaknya harus berhadapan dengan realita pahit pasar. Laporan terbaru...

Electronic & Acc
Jmgo O3, Proyektor 100 Inci dari Jarak Sejengkal

Ruang tamu sempit di apartemen urban seringkali menjadi penghalang bagi penikmat hiburan rumahan. Merespons keterbatasan...

Hardware
ViewSonic Perkenalkan Monitor Gaming Dual Mode Lewat Seri XG323B

ViewSonic kembali memperkenalkan monitor gaming terbarunya. Kali ini, pabrikan asal China tersebut mencoba mengisi celah...

Software
DeepSeek Tantang OpenAI dengan Pendekatan Hemat Daya

Industri kecerdasan buatan (AI) seolah dikejutkan pada pekan ini. Di saat OpenAI dan Google sibuk...