Nintendo of America mengambil langkah hukum terhadap Tropic Haze yang merupakan pengembang dari emulator populer untuk Nintendo Switch, Yuzu. Gugatan tersebut diajukan berdasarkan laporan jurnalis Game File, Stephen Totilo, yang menuduh terdakwa dan afiliasinya secara sadar memfasilitasi dan mempromosikan pembajakan game dalam skala besar melalui Yuzu.
Menurut Nintendo, Yuzu memungkinkan pengguna untuk menjalankan salinan ilegal game Switch di berbagai platform, seperti Windows, Linux, atau Android. Gugatan tersebut juga menuduh Yuzu berperan besar dalam pembajakan game The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom, game Switch yang paling diantisipasi pada tahun lalu, yang diunduh lebih dari satu juta kali sebelum peluncuran resminya pada bulan Mei lalu.
Nintendo berpendapat bahwa Yuzu memberikan pengguna akses tak terbatas ke hampir semua game Switch tanpa membayar apapun kepada Nintendo atau pembuat dan distributor game lain yang bekerja dengan Switch. Nintendo berargumen bahwa Yuzu mengubah perangkat biasa menjadi instrumen pelanggaran besar-besaran terhadap hak kekayaan intelektual Nintendo dan pihak lainnya.
Akibatnya, Nintendo menuntut kompensasi atas dugaan pelanggaran dan mengeluarkan perintah permanen untuk menghentikan operasional emulator Yuzu. Meskipun kontroversi ini terjadi, The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom tetap meraih kesuksesan besar dengan berhasil terjual lebih dari 20 juta kopi dan menjadi game terlaris kedua tahun lalu yang hanya di belakang Hogwarts Legacy.