DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, kembali mengguncang dunia AI dengan merilis Janus Pro 7B, model AI generasi gambar terbaru yang diklaim lebih unggul dari DALL-E 3 milik OpenAI. Model ini dirilis secara open-source dan dapat digunakan baik untuk kepentingan akademik maupun komersial, dengan lisensi yang fleksibel.
Janus Pro 7B merupakan penerus dari model Janus dan Janus Pro 1B, dengan peningkatan signifikan dalam pemahaman multimodal serta kemampuan generasi gambar. DeepSeek merancangnya menggunakan kerangka autoregresif, yang menggabungkan pemahaman dan pembuatan gambar dalam satu sistem.
Model ini mengusung beberapa teknologi mutakhir, di antaranya, Dekoupling visual encoding untuk efisiensi yang lebih baik, arsitektur transformer terpadu untuk pemrosesan lebih optimal, encoder SigLIP-L untuk pemahaman multimodal, dan Tokeniser dengan downsample rate 16 untuk generasi gambar yang lebih tajam
Berdasarkan pengujian internal yang dibagikan DeepSeek, Janus Pro 7B mencetak skor 80% di GenEval dan 84,2 di DPG-Bench, lebih tinggi dibandingkan DALL-E 3 dan model Stable Diffusion. Meski begitu, uji coba independen dalam beberapa hari ke depan akan memberikan gambaran lebih akurat terkait kemampuannya.
Saat ini, model AI ini dapat diunduh dari GitHub dan Hugging Face dengan lisensi MIT. Namun, DeepSeek belum mengumumkan API resmi untuk Janus Pro 7B.
Tidak hanya meluncurkan Janus Pro 7B, DeepSeek juga mendapat perhatian besar dengan DeepSeek-R1, model AI reasoning yang disebut-sebut sebagai yang terkuat di dunia. CEO Perplexity, Aravind Srinivas, mengonfirmasi bahwa platformnya kini mendukung DeepSeek-R1 bersama model o1 AI dari OpenAI.
Meski ada batas jumlah output yang dapat dihasilkan, DeepSeek berencana meningkatkan kapasitasnya. Untuk mengatasi kekhawatiran terkait data, perusahaan memastikan bahwa model ini dihosting di AS, bukan di server Tiongkok.
CEO OpenAI, Sam Altman, akhirnya menanggapi lonjakan popularitas model AI DeepSeek. Ia mengakui bahwa DeepSeek-R1 adalah model yang mengagumkan, terutama dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan OpenAI o1. Meski begitu, ia optimis OpenAI akan meluncurkan model yang jauh lebih baik dalam waktu dekat.
Di sisi lain, peluncuran model AI DeepSeek juga berdampak pada pasar saham. Saham Nvidia turun 13% dalam sehari, menghapus kapitalisasi pasar sekitar $465 miliar, kejatuhan terbesar sejak perusahaan ini go public pada 1999. Para analis berspekulasi bahwa investor mulai mempertanyakan apakah AI bisa dikembangkan dengan biaya lebih murah, setelah penelitian DeepSeek mengklaim membangun R1 hanya dengan biaya di bawah $6 juta tanpa memerlukan GPU mahal.